6 Cara Memutihkan Kulit

6 Cara Memutihkan Kulit


6 Cara Memutihkan Kulit Putih. Kulit putih adalah impian hampir setiap wanita dan bahkan laki-laki. Oleh karena itu, tak heran bila banyak orang mau merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kulit putih. Akan tetapi, di negara tropis seperti Indonesia ini sulit mewujudkan kulit putih. Pasalnya, cuaca dan sinar matahari yang terlalu panas bisa membuat kulit menjadi menghitam atau kecokelatan atau tidak merata.

Banyak cara memutihkan kulit yang bisa Anda pilih. Mulai dari menggunakan krim pemutih hingga melakukan suntik putih. Tetapi, tak semua krim pemutih kulit aman bagi kulit Anda. Alih-alih ingin mendapatkan wajah putih, kulit Anda malah rusak.

Tapi, tak usah khawatir sebab ada cara memutihkan kulit yang alami. Tentu saja, cara ini lebih aman dan terjangkau bukan? Yuk, coba!

Pepaya

Pepaya bisa membuat warna kulit lebih cerah sebab mengandung pemutih alami.

Anda bisa mendapatkan manfaat pemutih alami dengan memakan buah pepaya atau menggosokkan bagian dalam kulit pepaya ke muka. Setelah itu, biarkan hingga mengering, lalu bilas dengan air dingin dan keringkan.

Cara memutihkan kulit lainnya adalah mencampurkan pepaya halus dan secangkir jus lemon. Balurkan ke wajah dan leher dan diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air. Lakukan cara ini sekali seminggu.

Jeruk

Selain mengandung vitamin C, jeruk memiliki sifat yang dapat mencerahkan warna kulit Anda.

Nah, cara memutihkan kulit dengan jeruk adalah mencampurkan jus jeruk atau perasan jeruk yang dicampur kunyit halus setiap hari. Lalu, oleskan campuran tersebut pada wajah hingga leher Anda sebelum tidur. Lakukan hal yang sama pada tangan dan kaki. Kemudian bilas esok harinya dan lakukan hal ini setiap hari.

Cara lainnya adalah menggiling kulit jeruk hingga halus. Lalu campurkan satu sendok makan kulit jeruk yang telah halus tersebut dengan satu sendok makan yoghurt. Oleskan campuran tersebut pada kulit Anda dan biarkan selama 15 – 20 menit, lalu bilas.

Madu

Selain bisa memutihkan kulit, madu juga berfungsi sebagai pelembap dan menghapus bintik hitam bekas jerawat berkat sifat antibakteri yang dimiliki madu.

Cara memutihkan kulit secara alami dengan madu adalah mengoleskan madu murni pada wajah, dan biarkan selama beberapa menit, kemudian bilas dengan air hangat. Hal ini berguna untuk membuang sel kulit mati dan membuat wajah lebih segar serta cerah.

Selain itu, Anda pun bisa menggunakan masker madu. Caranya, campurkan satu sendok teh madu dengan perasan lemon, satu sendok makan susu bubuk, dan satu sendok teh minyak almond. Oleskan pada kulit dan diamkan selama 10 – 15 menit, lalu cuci dengan air biasa. Lakukan hal ini setiap hari untuk hasil yang maksimal.

Lemon


Asam yang dimiliki lemon dapat bekerja sebagai pemutih alami untuk kulit. Selain itu, lemon mempunyai antioksidan yang baik untuk warna kulit. Caranya, gosokkan langsung potongan lemon pada kulit dan biarkan selama 1 jam atau lebih, lalu bilas dengan air.

Cara memutihkan kulit secara alami lainnya adalah mencampurkan 3 sendok teh perasan lemon dengan 1 sendok teh kunyit halus. Lalu oleskan campuran tersebut pada kulit dan biarkan selama setengah jam, kemudian bilas dan lakukan setiap hari.

Oh ya, jika menggunakan lemon untuk masker, pastikan tidak ada luka terbuka karena dapat menimbulkan nyeri pada luka tersebut.

Lidah buaya

Lidah buaya dapat mengurangi hiperpigmentasi dan dapat mengembalikan warna asli kulit Anda. Hiperpigmentasi adalah salah satu penyebab warna kulit yang tidak merata. Nah, manfaat lain dari lidah buaya adalah membantu regenerasi sel-sel baru, menyamarkan bintik hitam,  dan membangun kembali jaringan kulit yang telah rusak.

Anda bisa memanfaatkan lidah buaya sebagai cara memutihkan kulit secara alami dengan memotongnya dan peras seperti jelly. Setelah itu, tempelkan lidah buaya pada muka Anda dan biarkan selama 30 menit. Kemudian bilas dengan air dan lakukan hal ini 2 kali dalam sehari selama 2 minggu.

Mentimun


Mentimun adalah sayuran yang dapat mengikat kolagen dan memastikan bahwa kulit Anda tetap lentur. Mentimun juga memiliki efek pendingin pada kulit dan cocok untuk semua jenis kulit.

Cara memutihkan kulit secara alami dengan memakai mentimun adalah menaruh irisan mentimun pada bagian kulit yang menghitam atau daerah kulit yang gelap dan biarkan selama beberapa menit. Kemudian bilas dengan air dan lakukan dua kali sehari.

Cara lain adalah memarut mentimun dan mencampurkannya dengan madu untuk membuat masker. Oleskan masker pada wajah dan leher serta diamkan selama 15-20 menit lalu bias dengan air dingin. 


Mengapa Air Dingin Baik untuk Anda

Manfaat Air Dingin Baik Untuk Anda 

Mandi dengan air hangat memang baik untuk tubuh salah satu manfaatnya adalah untuk merilekskan otot-otot yang kaku setelah beraktivitas. Namun, mandi dengan air dingin memiliki manfaat yang lebih baik untuk tubuh. Air dingin mampu membersihkan dengan baik segala kotoran yang ada di rambut dan kulit Anda. Selain itu apa saja manfaat baik dari mandi air dingin? Berikut ulasan yang dilansir dari Health Me Up Rabu (12/11/2014):

Pori-pori

Mandi dengan air dingin dapat menutup seluruh pori-pori yang ada di kulit tubuh Anda. Pori-pori perlu dibuka agar segala minyak dan kotoran yang hinggap di tubuh dapat lebih cepat keluar dan tidak menyebabkan jerawat.

Melindungi minyak alami kulit

Mandi dengan air dingin dapat mempertahankan minyak alami yang ada di kulit Anda. Karena seperti yang diketahui, kulit membutuhkan minyak agar menjadi lebih lembab, tidak kering, mencegah timbulnya garis-garis halus di wajah dan mencegah penuaan dini.

Mengurangi Bengkak

Air dingin mampu mengkonstriksi pembuluh darah yang dapat bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan dan munculnya lingkaran di bawah mata. Menggunakan shower dengan air dingin juga dapat membuat kulit menjadi lebih kencang dan sehat.

Melindungi Minyak Rambut

Mandi dengan menggunakan air dingin dapat mencegah hilangnya minyak alami pada rambut Anda. Selain itu, air dingin juga dapat memperkuat rambut dan mencegah kerontokan.


Inilah Penyebab anak Kurang Darah

Inilah Penyebab Anak Kurang Darah

Inilah Penyebab Anak Kurang Darah. Gejala anemia atau kurang darah bisa dialami siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak. Anemia memiliki dampak yang merugikan karena bisa menurunkan produktivitas. Bahkan pada anak, anemia bisa mengganggu proses tumbuh kembang. Anemia umumnya merupakan kondisi saat tubuh kekurangan zat besi sehingga berpengaruh terhadap fungsi hemoglobin (Hb) mengikat dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Maka seseorang yang mengalami anemia biasanya lebih cepat lelah, lesu, dan tidak bergairah.

Profesor dr Djajadiman Gatot, SpA, dari satuan tugas anemia defisiensi besi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, anemia bisa disebabkan oleh banyak hal. "Bahkan ada keadaan-keadaan tertentu, seperti penyakit lain, yang menyebabkan tubuh bisa mengalami anemia," ujarnya dalam seminar media pekan lalu di Jakarta. 

Keadaan-keadaan tersebut, jelas dia, antara lain pendarahan dari luka yang menyebabkan hilangnya sel darah merah sehingga terjadilah anemia. Djajadiman menjelaskan, pendarahan bukan hanya keluar dari luka yang tampak seperti luka luar, tetapi juga luka dalam seperti pendarahan pada
usus atau organ lainnya.

"Luka pada usus sering kali tidak disadari, padahal itu juga berperan pada terjadinya anemia. Masalahnya, luka pada usus kadang tidak menimbulkan warna merah pada feses, tapi sebenarnya sel darahnya sudah hilang," tutur Konsultan Hematologi Onkologi dari Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM ini. 

Selain itu, anemia pada anak juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi bahan pembentuk sel darah merah seperti zat besi, asam folat, dan itamin B12. Karena itu, Djajadiman menyarankan agar anak selalu mendapatkan asupan gizi yang baik guna memenuhi kebutuhan zat besinya. "Jika perlu, bisa ditambahkan suplementasi zat besi," ujarnya.
Anemia juga bisa diakibatkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Produksi sel darah merah yang kurang, kata Djajadiman, biasanya dipicu oleh penyakit-penyakit tertentu yang perlu diselidiki lebih lanjut. 

Djajadiman mengatakan, anemia memiliki dampak yang serius pada anak. Terlebih pada anak di bawah usia dua tahun, di saat pertumbuhan otak mencapai periode emasnya, kekurangan zat besi dapat berakibat pada tidak optimalnya fungsi otak dan mental.
Sementara itu, meski tetap merugikan, anemia pada anak di atas usia dua tahun lebih dapat ditoleransi. Kuncinya, ungkap Djajadiman, yaitu sesegera mungkin memperbaiki keadaan anemia. "Jika anemia dibiarkan terlalu lama, baik pada anak di atas usia dua tahun atau orang dewasa sekalipun, tentu akan berakibat buruk pada kesehatan," pungkasnya.